Bangkinang,-Pj.Bupati Kampar Dr.H.Kamsol.MM, melakukan rapat kerja antara Pemerintah Kabupaten Kampar denga BBKSDA Riau Dalam upaya menghapus kemiskinan ekstrem pemerintah Kabupaten Kampar terus melakukan berbagai upaya dan terobosan dalam menghapus miskin ekstrem yang berada di kawasan Suakamarga Satwa Bukit Rimbang Bukit Baling. Sebelumnya Pemkab Kampar dan BBKSDA Riau Kementerian Lingkungan Hidup RI telah melakukan kerja sama Nomor : NK. 372/K.6/BTU/KUM.3/03/2019 dan 414.4/BUP KPR/2019/07 Tanggal 13 Maret 2019 tentang pengembangan Wisata alam terbatas sebagai penguatan fungsi kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling melalui pembangunan jalan interpretasi dan pengembangan penguatan fungsi masyarakat adat, sebagai upaya mengentaskan kemiskinan masyarakat yang berada dalam kawasan yang mencakup seluas 16.400 ha pada 9 Desa. Senin (17/10).
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar KSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan, S.Hut., M.M . Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Sugito , S.Hut , M.Sc . Kepala Sub Bagian Program dan Kerjasama Desty Marwito Sitompul, S.E,. M.Si .Asisten II Suhermi, Kadis PMD Lukmansyah Badoe, Kadis DLH, Aliman Makmur, Camat Kampar Kiri Hulu, Firdaus dan Kabag SDA, Safaruddin. PJ. Bupati dalam tanggapannya terkait Persoalan Rimbang Baling, mengharapkan bagaimana masyarakat disana perlu dilakukan evaluasi program/kegiatan yang telah dilaksanakan bersama Pemerintah Kabupaten Kampar dan BBKSDA Riau pada blok khusus Bukit Rimbang Baling terkhusus di 9 (Sembilan)desa.
Perpanjangan atau kelanjutan kesepakatan bersama pemerintah Kabupaten Kampar dengan BBKSDA Riau dengan format Kerjasama yang baru, "pembangunan strategis yang tidak dapat dielakkan" pada blok khusus kawasan bukit Rimbang Bukit Baling termasuk Pembangunan Sumber Daya Manusia dalam rangka pengentasan Kemiskinan. Pemkab Kampar beharap dengan kewenangan yang dimiliki oleh BBKSDA kita berharap dengan koordinasi dengan Pemkab Kampar dalam dua tahun ini kemiskinan ekstrem dapat kita tuntaskan, marilah kita Dorong bersama sehingga apa yang dialami dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat selama ini dapat kita realisasikan. Hal ini bukan hanya dialami oleh Kampar saja namun hal yang sama juga dialami banyak Kabupaten di Indonesia.Demikian dikatakan Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM saat menyampikan arahan pada rapat koordinasi dengan Balai Besar Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau yang diadakan di Balai Bupati Kampar di Bangkinang.
Sementara itu Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau Genman Suhefti Hasibuan, S.Hut., MM.menyampikan kami baru saja dilantik pada 2 Bulan yang lalu, jadi kita sama-sama mereview kembali terhadap MoU Pemkab Kampar dengan BBKSDA Riau. Proposal membuka akses jalan di 9 Desa di wilayah Kawasan hutan Suakamarga Satwa Bukit Rimbang Bukit Baling, jadi setelah di telusuri belum maksimal dilaksnakan begitu juga dengan program lainnya akibat beberapa kendala sehingga. MoU tidak berjalan maksimal terutama akibat recofusing Covid-19. Peruntukan dan fungsi utama sebagai rumah satwa liar namun disana terdapat 9 Desa, jadi usulan ini dapat di akmodir yang masuk pada blok khusus, sehingga masyrakat dapat melangsungkan hidup masyarakat dengan kearifan masyrakat yang telah turun menurun. Harapan kita Bappenas dapat mendorong Kementerian dan Lembaga untuk penanganan Penanggulangan kemiskinan ekstrem yang ada di Kabupaten Kampar.